Asal-usul Hari Parkinson Sedunia Diperingati Tiap Tahun pada 11 April

Hari Parkinson Sedunia atau World Parkinson’s Day tiap tahun pada 11 April.

Merujuk Parkinson Europe, acara Hari Parkinson Sedunia diadakan perdana oleh Asosiasi Penyakit Parkinson Eropa (EPDA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1997.

Peresmian ditandai dengan peluncuran Piagam Parkinson Eropa.

Fokus utamanya pasien Parkinson, keluarga pasien, dan para ahli kesehatan untuk bekerja sama meningkatkan kesadaran terhadap penyakit itu.

Dampak Hypervigilance atau Waspada Berlebihan yang Tak Wajar Piagam itu didukungan orang-orang berpengaruh di seluruh dunia termasuk bangsawan Inggris HRH Princess Margaret dan Putri Diana, Perdana Menteri Inggris John Major dan Tony Blair, Paus Yohanes Paulus II, penyanyi opera Italia Luciano Pavarotti, dan legenda tinju Amerika Serikat, Muhammad Ali.

Sebagai hasil Hari Parkinson Sedunia pada 1997, WHO membentuk organisasi kerja yang menangani kondisi medis Parkinson.

Waktu itu pada Mei 1997.

Pada konferensi Hari Parkinson Sedunia ke-9 yang diadakan di Luksemburg pada 2005, bunga tulip merah dipilih sebagai simbol untuk kampanye ini.

Sekarang setiap tahun ada banyak perayaan Hari Parkinson di seluruh dunia.

Kegiatan yang dilakukan antara lain kampanye kesadaran, seminar, konferensi, acara kesehatan, penggalangan dana, dan beberapa kegiatan lainnya.

Mati Otak, Kondisi Apakah Itu? Mengutip dari www.parkinsons.org.uk, Parkinson kondisi neurologis.

Setiap orang memiliki gejala yang berlainan.

Setiap orang bereaksi secara berbeda terhadap diagnosis.

Menurut WHO, penyakit parkinson kondisi degeneratif otak yang berhubungan dengan gejala motorik dan berbagai macam komplikasi nonmotorik.

Gangguan motorik, seperti diskinesia gerakan yang tidak disengaja dan distonia kontraksi otot yang tidak disengaja yang menyakitkan.

Kondisi itu mempengaruhi berbicara dan beberapa aktivitas.

Perkembangan berbagai gejala itu mengakibatkan tingginya tingkat gangguan dan kebutuhan perawatan.

Banyak pasien Parkinson juga mengalami demensia selama fase penyakitnya.

Pilihan Editor: Michael J.

Fox Bagi Kisahnya Menderita Parkinson: Tak Ada yang Perlu Disesali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *